INVESTASI SKILL ANAK ANTIRUGI: BELAJAR BAHASA ASING
Apakah ada KDGuest yang sedang mencari investasi yang memberikan return cukup tinggi dengan risiko yang relatif rendah untuk Anak? Nah, perkenalkan sebuah “INVESTASI SKILL” Anak Antirugi: Belajar Bahasa Asing!
Ada banyak alasan yang melatarbelakangi kegiatan belajar bahasa asing. Ada yang belajar bahasa asing karena bersekolah pada taraf internasional, ada juga yang belajar bahasa asing karena rutin menonton drama/serial, atau bahkan ada yang membutuhkan sertifikat untuk melanjutkan studi di luar negeri, dan ada juga yang ingin berkomunikasi dengan baik dengan keluarga yang bisa berbahasa asing. Alasan boleh beragam, tapi hasilnya di ujung akan sama lho, KDGuest.
Ada berbagai manfaat yang bisa didapatkan dengan belajar bahasa asing. Mulai dari mengisi waktu luang untuk anak, mempermudah komunikasi, hingga menambah nilai pada portofolio anak!
Berawal dari Belajar Sendiri/Autodidak
Buat yang baru mau coba-coba, KDGuest bisa menyarankan anaknya belajar bahasa asing lewat online course provider, seperti Coursera, Udemy, dan situs lainnya. Manfaatkan akses belajar gratisnya untuk mengetes apakah anak Anda benar-benar tertarik belajar dan mendalami bahasa tersebut.
Menurut beberapa teman KDGenius, mencoba mempelajari bahasa asing lewat aplikasi sekaligus online course provider terhitung cukup mumpuni. Dengan course yang berdurasi rata-rata 5 minggu, anak Anda bisa mendapatkan materi dasar atau perkenalan terhadap bahasa asing pilihan anak.
Nantinya, bila anak merasakan manfaat dari belajar hal-hal dasar mengenai bahasa asing pilihannya, KDGuest bisa membayar course agar bisa mendapatkan sertifikat atas kelas yang anak Anda ikuti. Lumayan lho untuk meningkatkan “nilai” pada portofolio anak KDGuest nantinya ;) Kemudian bila sudah mantap, anak juga bisa melanjutkan proses belajar ke kursus yang lebih serius.
Alternatif lain untuk belajar secara autodidak, KDGuest bisa membelikan anaknya audiobook atau buku cetak panduan belajar bahasa asing yang banyak di pasaran. Jangan lupa riset dulu kurikulum buku dan review penggunanya ya, agar proses belajar Anak menjadi lebih mudah, efektif, dan efisien.
Ikut Kursus di Lembaga Pendidikan Bahasa
Saat ini, akses untuk belajar bahasa asing semakin mudah didapatkan. Ada banyak lembaga bahasa yang menawarkan kelas, baik online maupun offline. KDGuest bisa memilih lembaga yang paling dekat dengan tempat tinggal anaknya atau lembaga yang menawarkan kelas secara online dengan biaya yang lebih ekonomis.
Selain lembaga bahasa mandiri maupun lembaga yang terafiliasi, ada juga program kursus bahasa asing yang disediakan oleh kedutaan dan pusat kebudayaan negara tertentu. Sebagai contoh, anak Anda bisa belajar bahasa Prancis di Institut Français d'Indonésie (IFI), bahasa Belanda di Erasmus Huis, bahasa Jerman di Goethe Institut, bahasa Jepang di Japan Foundation, bahasa Korea di Korean Cultural Center, bahasa Rusia di Pusat Kebudayaan Rusia, atau bahasa Polandia melalui kedutaannya, dls.
Menurut kak Imad, teman KDGenius yang pernah belajar bahasa Jerman, Spanyol, Prancis; dan saat ini sedang belajar bahasa Arab, dia memilih untuk mengikuti kursus formal. Kak Imad merasa, mempelajari Bahasa Asing fondasinya memang harus dibangun oleh profesional, apalagi bila bahasa yang dipelajari memiliki struktur dan tata bahasa yang sangat berbeda dengan bahasa Indonesia.
Ikut kursus di lembaga bahasa juga memiliki kelebihan lain. “Keberadaan teman-teman dapat membuat anak saling memotivasi dan berlatih lewat dialog-dialog,” kata kak Rul, teman KDGenius yang sedang mengikuti kursus bahasa Prancis. PR-nya tinggal pintar-pintar meluangkan waktu yang pas untuk anak dalam mempelajarinya. Apalagi untuk KDGuest yang memiliki pekerjaan penuh waktu dan ingin mendampingi anak belajar. Maka KDGuest bisa memilih kursus secara online yang menawarkan kelas malam atau akhir pekan.
Memanfaatkan Hasil Belajar Bahasa Asing
“Aku mikirnya, belajar bahasa adalah investasi yang gak ada ruginya. Selain pasti terpakai (bahasa asing), tapi juga bisa bikin pengetahuan kita semakin kaya,” kata kak Alda, teman KDGenius yang sedang memperdalam bahasa Jepang di jurusan Sastra Jepang, Universitas Hasanuddin.
Seperti yang sudah KDGenius sebutkan di atas, soal return investasi belajar bahasa ini benar-benar terjadi lho. Yuniar punya ceritanya! Berawal dari ketertarikannya terhadap bahasa dan budaya Korea saat SD.
Ketika kuliah, Yuniar memutuskan untuk lebih serius mempelajari bahasa Korea. Setelah rajin kursus dan ikut ujian, Yuniar mencoba mendaftar program beasiswa untuk belajar di Korea Selatan. Dan ya, sekarang Yuniar sedang memetik hasil "investasi" yang dibuatnya sejak 10 tahunan lalu.
Setelah belajar bahasa asing selama beberapa periode, anak KDGuest bisa mengambil ujian khusus untuk mengetahui level kemampuan berbahasa asingnya. Bila hasilnya baik, nantinya Anda juga yang bangga dengan hasil anaknya belajar bahasa tersebut, seperti Yuniar yang sekarang bercita-cita menjadi dosen bahasa Korea, atau kak Imad yang sedang mempersiapkan diri untuk melanjutkan studi di Arab.
Oh ya, manfaat belajar bahasa asing juga dapat dirasakan secara gak langsung. Milanda Afratya, teman KDGenius yang pernah belajar bahasa Belanda. Ia merasa mempelajari bahasa asing dapat memberikannya banyak wawasan baru dan pengetahuan tambahan. Contohnya, kebiasaan hidup sebuah kelompok masyarakat dan budaya di negara tersebut, dan masih banyak lagi.
Tips Anak Genius Belajar Bahasa Asing
Ada beberapa tips dari empat teman KDGenius yang sudah berbagi cerita, yang mungkin bisa dipertimbangan sebelum dan saat belajar bahasa asing:
- Kalau anak KDGuest mau serius, sebaiknya jangan biarkan anak hanya belajar secara autodidak. Karena belajar autodidak punya banyak kekurangan, seperti kemungkinan salah kaprah dengan maksud kalimat, tata bahasa, dan kata itu sendiri.
- Belajar bahasa asing gak semudah mempelajari bahasa ibu kita sendiri. Sebaiknya, pilihlah tempat belajar yang baik dan mumpuni untuk anak Anda.
- Dorong anak untuk aktif berpartisipasi saat belajar di kelas, meskipun mereka ragu atau takut salah. Berikan anak motivasi dan nasehatnya!
- Rajin-rajinlah riset dan mencari informasi biaya dan tempat kursus. Asal jago riset, anak KDGuest dapat menemukan program belajar yang biayanya masih affordable, sekaligus punya reputasi baik.
- Cari "sparring partner" dimana anak bisa melakukan latihan/praktik secara berkala. Misalnya teman yang sama-sama ikut kursus, bisa diajak untuk menggunakan bahasa asing yang dipelajari tiap telepon atau chat.
- Tanpa latihan, apa yang sudah dipelajari akan sangat mudah terlupakan. Ada banyak metode latihan yang fun, seperti berdialog, mendengarkan, membaca, hingga menyanyikan lagu dengan bahasa asing yang anak pelajari.
- Manfaatkan aplikasi-aplikasi bebas biaya di handphone—seperti Duolingo dan Memrise—untuk latihan setiap hari, di luar waktu dan program kursus.
Belajar bahasa asing gak cuma butuh niat dan ketekunan, tapi juga budget. Apabila KDGuest serius, maka gak ada salahnya kalau KDGuest menyiapkan budget untuk berinvestasi pada skill anak Anda ke depannya.
Oleh karena itu, Kaddokanga bekerjasama dengan salah satu lembaga kursus online lokal dan terpercaya dengan pengalaman instruktur lebih dari 10.000 jam pengalaman mengajar untuk KDGuest agar bisa berinvestasi skill pada anak untuk belajar bahasa asing. Dengan hanya Rp. 250.000 per bulan ditambah dengan cashback Rp. 50.000 untuk berbelanja di aplikasi, maka anak Anda bisa mengikuti kursus bahasa yang mereka inginkan.
Sekarang… bagaimana kalau kita ramai-ramai belajar bahasa asing? Yuk jadilah #KeluargaGenius!
Tags keluarga geniusSubscribe Our Newsletter